Pages

;;)

;;)
Diberdayakan oleh Blogger.

:D

:D

Zul

Zul

Mouse

Domo-kun Sleepy

Kamis, 01 Oktober 2015

Fakta Ilmiah Misteri Bencana Segitiga Masalembo

Fakta Ilmiah Misteri Bencana Segitiga Masalembo

misteri-perairan-masalembo-segitiga-bermuda-ala-indonesia-1504127
Belakangan ini, nama Segitiga Masalembo kembali menjadi perbincangan. Terlepas dari cerita drama misteri film televisi berjudul “Masalembo” yang dirilis oleh salah satu televisi nasional belakangan ini, ternyata Masalembo memang memiliki beragam fakta ilmiah dibalik rentetan bencana kecelakaan yang terjadi di sekitar wilayah ini sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu.
Mengapa Masalembo menjadi fenomenal di Indonesia? Apakah penyebab utama perairan ini menjadi perairan yang ditakuti oleh para pelaut di Indonesia? Berikut adalah cerita tentang fakta yang menjelaskan tentang segitiga Masalembo.

Dilihat secara geografis, nama segitiga Masalembo muncul akibat garis khayal yang berbentuk segitiga sama sisi didasar laut Kepulauan Masalembo, garis khayal di dasar laut ini amat sempurna sebagai bentuk segitiga, terletak di antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Kepulauan Masalembo sendiri terdiri dari tiga pulau kecil, Pulau Masalembo, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian. Ketiga pulau yang perpenghuni seribu hingga tiga ribuan jiwa ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Berjarak sekitar 112 mil laut dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

Pada awalnya, nama Segitiga Masalembo mulai terkenal sebagai segitiga penuh misteri serupa dengan misteri Segitiga Bermuda di Samudera Atlantik ketika bencanatenggelamnya Kapal Tampomas II. Kala itu, bencana terbakarnya Tampomas II dan kemudian karam di perairan Masalembo pada Januari 1981 silam sempat menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Setelah kejadian Tampomas yang menggemparkan publik itu, berturut-turut kemudian terjadi bencana kecelakaan serupa di laut Masalembo ini. Mulai dari jatuhnya pesawat Adam Air pada Januari 2007 karena cuaca buruk di atas laut Masalembo dan Majene, tragedi tenggelamnya Kapal Mutiara Indah dan KM Fajar Mas yang terjadi berdekatan juga di Juli 2007, kecelakaan kapal Senopati Nusantara pada 2006, dan yang paling baru kejadian bencana tenggelamnya KM Teratai Prima pada 2009 lalu, juga di titik segitiga Masalembo ini.

Rentetan kejadian kecelakaan lalu lintas udara dan laut di zona Masalembo kemudian menjadi hangat di dalam ruang perbincangan publik. Terlepas dari semua kisah mistis tentang ruang dan kerajaan Jin yang menetap di atas wilayah Segitiga Masalembo ini, nyatanya ada fakta ilmiah yang memang terjadi dan menjadi ancaman bagi siapapun yang melintas di zona Masalembo ini.
Lokasi yang disebut Segitiga Masalembo sejatinya adalah wilayah pertemuan arus laut yang kencang. Arus dari barat menyusur sepanjang Laut Jawa seperti monsoonal stream bergerak deras dan bertemu dengan arus laut dari utara yang berasal dari perairan Samudera Pasifik yang melaju lewat Selat Makassar. Pertemuan dua arus berbeda suhu inilah yang terjadi di atas perairan Masalembo. Perpindahan arus yang bertemu di titik Masalembo ini bahkan diperkirakan mencapai 15 juta meterkubik/detik!

Hal inilah yang disebut-sebut sebagai penjelasan ilmiah mengapa perairan Masalembo ini diwaspadai oleh segenap pelaut yang ingin menyebrang dari Laut Jawa ke arah Pulau Sulawesi. Bencana cuaca buruk dan gelombang deras yang tak menentu kerap kali memang terjadi tiap harinya di atas segitiga “mistis” ini. Terlepas dari unsur takhayul tersebut, tetap saja Masalembo merupakan fenomena unik yang terjadi di wilayah perairan Indonesia.

Sumber : http://blog.act.id/fakta-ilmiah-misteri-bencana-segitiga-masalembo/
Read more...
separador

Perairan Berbahaya di Indonesia?


Segitiga Masalembo Atau Perairan Terbahaya Diindonesia

 

Segitiga-Masalembo-Atau-Perairan-Terbahaya-Diindonesia

Serunya.net - Semua mungkin sudah mengetahui sebuah perairan yang sangat bahaya yaitu segitiga bermuda, Ternyata perairan bahaya seperti itu juga ada di indonesia yakni segitiga masalembo. saya akan membuat sebuah ringkasan pendek tentang segitiga masalembo ini.

segitiga bermuda dipercaya sebagai salah satu pintu untuk pergi ke dunia lain. Soalnya, beberapa trmansportasi ataupun orang menghilang dalam waktu cepat ketika melewati wilayah perairan tersebut.

Bahkan, banyak orang percaya, wilayah tersebut masih berhubungan dengan kerajaan setan ataupun alien. Di Indonesia, wilayah seperti ini ada diperairan masalembo, Masalembo merupakan perairan yang berada di pertemuan laut jawa dan selat makassar.

Perairan Masalembo ini pertama kali dikenal karena kapal KM Tampomas II tenggelam di perairan tersebut dan pada tanggal 27 januari 1981.

Kecelakan pun terjadi di tempat yang sama pada 29 Desember 2006 kali ini, Kapal laut senopati nusantara karam.

Disusul dengan kecelakaan pesawat  adam air boeing 737-400 yang menghebohkan pada 1 Januari 2007, Ratusan penumpang tewas dalam kecelakaan tersebut. Terakhir, kecelakaan terjadi pada 2009 yang menelan korban KM teratai prima

Kabarnya, Segitiga bermuda ini merupakan wilayah pertemuan arus dingin yang kencang dari tiga perairan, Hal ini yang  menyebabkan terjadinya kapal karam.

Anehnya, Segitiga masalembo punya medan magnet yang lebih kecil dibanding segitiga bahama. Hal ini nggak mengganggu sistem navigasi pesawat, Ada yang bilang masalembo punya titik kantung udara yang bisa menyedot pesawat, kapal dan benda apapun yang berada di sekitarnya.

Nah, Demikian ringkasan saya tentang segitiga masalembo ini, Merupakan sebuah tempat misteri atau tempat pengorbanan jiwa.

Sumber : http://www.serunya.net/2015/08/06.Segitiga-Masalembo-Atau-Perairan-Terbahaya-Diindonesia.html
Read more...
separador

Masalembo Masuk di Net TV?

Perairan Masalembo Dijadikan Sinetron Net Tv, Ini Faktanya


perairan masalembo segitiga bermuda indonesia
KULITINTA.COM – Stasiun televisi yang memiliki tagline televisi masa kini, Net Tv akhir Mei lalu meluncurkan sebuah sinetron dengan judul “Masalembo“. Film bersambung itu bercerita tentang kisah survival atau bertahan hidup para penumpang pesawat yang jatuh di kawasan perairan Masalembo dan masih selamat.
Apa sih sebenarnya Masalembo itu? Informasi di dunia maya banyak yang menganggap kawasan perairan Masalembo ini sebagai segitiga bermuda dari Indonesia. Banyak tercatat kejadian kecelakaan yang terjadi di kawasan ini. Hilangnya pesawat Adam Air di awal tahun 2007, kecelakaan kapal Tampomas II tahun 1981, KMP Senopati dan Teratai juga mengalami kecelakaan dan tenggelam di kawasan perairan misterius ini.
KM Mutiara Indah dan KM Fajar Mas pada 2007 juga tenggelam di kawasan Masalembo. Kawasan yang sering disebut dengan julukan ‘The Masalembo Triangle’ ini sering memakan korban kecelakaan pesawat maupun kapal laut.

Misteri Perairan Masalembo

Hingga saat ini misteri banyaknya terjadi kecelakaan di kawasan pertemuan arus laut Jawa dan Makassar itu tak kunjung terpecahkan. Kawasan perairan Masalembo terdiri dari tiga pulau Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian. Arus laut kawasan yang ada di antara pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa ini membentuk menyerupai segitiga sama sisi.
Arus laut di kawasan ini deras dan berputar. Serta lautnya memiliki kedalaman yang cukup dalam. Arus deras dan berputar itu terbentuk dari pertemuan aliran arus barat dari Laut Jawa dan arus utara yang sering disebut Thermoklin dari Sulawesi. Beberapa pakar menjelaskan pertemuan aliran laut yang mengakibatkan terbentuknya arus kencang dan berputar yang menyebabkan kawasan perairan masalembo sering menelan korban jiwa kapal-kapal yang melintas di atasnya.
Selain itu kawasan perairan di Masalembo juga diduga memiliki titik kantung udara (air pocket). Kantung udara ini merupakan pertemuan arus angin dari ketiga sisi kepulauan yang membuat apa saja yang ada di sekitar lokasi bisa tersedot dan terhempas. Daya angin yang terbentuk sangat kencang, hal ini juga didasari dari kondisi medan magnet aneh yang ada di sana. (Disarikan dari berbagai sumber)
Read more...
separador

Definisi Masalembo

Masalembu/Masalembo : Kepulauan Dengan Sejarah Kelam (Tragedi Tampomas, Adam Air)

 Masalembu/Masalembo : Kepulauan Dengan Sejarah Kelam (Tragedi Tampomas, Adam Air)


Kepulauan Masalembu adalah sebuah kepulauan di Laut Jawa dengan tiga pulau utama: Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian. Secara administratif kepulauan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Posisi Pulau Masalembu berada di bagian utara wilayah Kabupaten Sumenep, dikelilingi oleh perairan (laut bebas), berjarak sekitar 112 mil laut dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep Daratan). Kondisi ini menyebabkan Pulau Masalembu langsung berbatasan dengan perairan bebas (laut lepas).
Pulau Masalembu

Secara ekologis-geografis, Pulau Masalembu terletak pada posisi lintang : 5° 31' sampai dengan 5° 35' LS. Dengan posisi ini, secara geografis kedudukan Pulau Masalembu mendekati posisi ekuatorial (garis khatulistiwa) dengan ciri-ciri lingkungan yang spesifik, yaitu mempunyai daya tampung yang sangat tinggi terhadap struktur biodiversitas habitat, seperti terumbu karang, mangrove, telu, pesisir litoral, rumput laut (algae), dan daerah umbalan (upwelling area) yang menjadi penopang sumberdaya ikan dan non-ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi.

Pulau Masakambing
Pulau Masakambing berjarak sekitar 10 mil dari arah utara pulau Masalembu. Luas wilayah pulau Masakambing adalah sekitar 3,18 km2 dihuni satu desa (desa Masakambing) dengan jumlah penduduk pada tahun 2000 mencapai 1.268 jiwa penduduk.

Pulau Keramaian
Pulau Keramaian berjarak sekitar 29 mil dari arah utara pulau Masalembu, mempunyai luas wilayah sekitar 9,79 km2 dan dihuni oleh satu desa, yaitu Desa Keramaian dengan jumlah penduduk pada tahun 2000 mencapai 3.287 jiwa.

Misteri Segitiga Masalembo
Segitiga Masalembo adalah segitiga yang serupa dengan Segitiga Bermuda di kulauhan Bahama. Segitiga Masalembo ini terletak di perairan laut jawa, tepatnya pertemuan antara laut Jawa dan Selat Makassar. Beberapa kejadian aneh dan kecelakaan pernah terjadi di daerah segitiga tersebut. Masih ingat tenggelamnya kapal senopati?? KM Teratai?? Atau yang lebih dahsyat lagi peristiwa hilangnya pesawat Adam Air. Peristwa-peristiwa tersebut terjadi di daerah segitiga maut ini. Bukan baru ini saja, dulu pada tanggal 27 januari 1981 KM Tampomas II terbakar di laut dan karam, lokasi kejadian segitiga Masalembo ini juga.
Banyaknya kecelakaan dan peristiwa-peristiwa aneh di daerah tersebut membuat daerah segitiga tersebut menjadi daerah terlarang di perairan Indonesia. Sebenarnya apa penyabab dari fenomena segitiga Masalembo ini???

Jika dilihat dari letak geografisnya, maka di daerah segitiga Masalembo terdapat aliran arus yang tidak normal. Benturan yang terjadi antara arus laut jawa (dari barat ke timur), arus laut Flores (dari timur ke barat), di tambah dengan arus selat Makassar yang membelahnya (dari utara ke selatan) membuat arus di daerah Masalembo menjadi labil.
Kencangnya benturan antara tiga perairan, ditambah dengan terbawanya air laut dingin dari samudera Pasifik ke Samudera Indonesia (15 juta meterkubik air per detik) dan hampir keseluruhannya melalui selat Makassar. Disebut-sebut sebagai penjelasan yang paling ilmiah yang menyebabkan segitiga ini menjadi daerah terlarang.

Sumber : http://sr28jambinews.com/?/baca/11680/Masalembu/Masalembo-:-Kepulauan-Dengan-Sejarah-Kelam-%28Tragedi-Tampoma.html#.Vg0KtX2KaSo
Read more...
separador

Peristiwa di Segitiga Salembo

Daftar kecelakaan tragis yang terjadi di 'Segitiga Bermuda' Masalembo



Brilio.net - Keberadaan "Segitiga Bermuda" Masalembo menjadi misteri yang menghantuni pelayaran maupun penerbangan yang rutenya melewati wilayah ini. Sebab, di wilayah "Segitiga Bermuda" Masalembo ini memang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, mulai dari kecelakaan kapal laut hingga kecelakaan pesawat terbang.
Korban jiwa dan kerugian yang terjadi dari kecelakaan pun terhitung tidak sedikit. Berikut ini adalah rentetan kecelakan yang pernah terjadi di Masalembo yang telah dihimpun oleh brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (12/4).

1. KM Tampomas II
KM Tampomas II merupakan kapal milik Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia). Kapal tersebut sedang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi dan dikabarkan kebakaran dan tenggelam pada tangga 27 Januari 1981.
Kapal ini dikabarkan membawa 11.055 Penumpang, 191 mobil, dan 200 motor. Korban tewas sejumlah 431 orang termasuk di antaranya Kapten Abdul Rivai, sebanyak 288 orang dinyatakan hilang, dan 753 orang selamat.

2. KM Senopati Nusantara
Senopati Nusantara berangkat dari Teluk Kumai, Kalimantan Tengah menuju Kota Semarang. Kapal berangkat pukul 20.00 WIB pada 28 Desember 2006. Seharusnya kapal tiba di Pelabuhan Tanjung Mas pada keesokan harinya. Namun kapal kehilangan kontak dan dinyatakan tenggelam karena cuaca buruk di sekitar Kepulauan Masalembo.
Total penumpang di kapal KM Senopati Nusantara adalah 628 orang, terdiri dari 542 penumpang, 57 anak buah kapal, dan 29 orang sopir truk dan kendaraan. Setelah dilakukan evaluasi oleh oleh KNKT, jumlah orang tewas 131 orang, 128 korban selamat, dan selebihnya dinyatakan hilang.

3. Pesawat Adam Air
Salah satu kecelakaan yang cukup menghebohkan dan terjadi di "Segitiga Bermuda" Masalembo adalah musibah jatuhnya pesawat Adam Air. Adam Air penerbangan 574 tujuan Surabaya-Manado dengan jumlah penumpang 102 dinyatakan hilang di atas perairan Majene.

4. KM Mutiara Indah
KM Mutiara Indah dinyatakan tenggelam pada 19 Juli 2007. KM Mutiara Indah tenggelam di perairan pantai Tanjung Rangas.

5. KM Fajar Mas
Berselang beberapa hari setelah KM Mutiara Indah tenggelam di perairan Majene, selanjutnya tanggal 27 Juli 2007 KM Fajar Mas juga dinyatakan tenggelam di perairan pantai Tangjung Rangas.

6. KM Teratai Prima
11 Januari 2009, "Segitiga Bermuda" Masalembo kembali menelan korban. KM Teratai Prima dinyatakan karam di perairan yang terkenal dengan ombak yang bisa mencapai 5-7 meter itu. Kapal mengangkut 267 orang dan beberapa awak kapal. Sebanyak 36 orang yang dinyatakan selamat dan selebihnya belum diketahui nasibnya.
Misteri "Segitiga Bermuda" Masalembo semakin menjadi tanda tanya seiring kian banyaknya kasus kecelakaan hingga menelan korban jiwa di wilayah itu.
Read more...
separador

Rabu, 30 September 2015

FENOMENA SEGITIGA BERMUDA DI MASALEMBO

FENOMENA SEGITIGA BERMUDA DI MAsalembo

Baiklah, sebelum kita membahasFenomena Segitiga Bermuda di Masalembo Indonesia, ada baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu Bermuda Triangle yang ada di Amerika Serikat. Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik yang memiliki luas daerah 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Pulau Bermuda, Puerto Rico dan Miami.Segitiga ini boleh dibilang cukup sangat misterius karena di daerah tersebut seringkali terjadi kecelakaan baik udara maupun laut. Yang membuat aneh, kecelakaan tersebut seringkali dilaporkan terjadi begitu saja atau tiba-tiba, bahkan yang lebih tragisnya lagi adalah banyak yang dilaporkan hilang atau tidak ditemukan di daerah tersebut.

Banyak teori-teori yang menjelaskan tentang peristiwa ini, seperti teori gas metana, cuaca yang labil, black hole atau blue hole, lubang dimensi bahkan teori UFO atau Alien. Namun, sampai saat ini belum ada satupun dari teori-teori tersebut yang mampu menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di Bermuda Triangle secara pasti.

MisteriTernyata, fenomena tentang Bermuda Triangle itu ada juga di Indonesia lho...! Masa sih, apakah segitiga bermuda juga ada di Indonesia?

Masih ingatkah Anda dengan peristiwa dari hilangnya Pesawat Adam Air pada tanggal 1 Januari 2007 yang kemudian disusul dengan tragedi KM Mutiara Indah yang tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 19 Juli 2007 yang lalu? Tujuh hari setelah kejadian itu, pada tanggal 27 Juli 2007 disusul lagi dengan tragedi tenggelamnya KM Fajar Mas yang juga di perairan Masalembo. Belum genap satu bulan setelah peristiwa di atas, tenggelam lagi KM Sumber Awal di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007. Dua tahun kemudian, pada tanggal 11 januari 2009 atau tepatnya di hari Minggu dini hari, terjadi lagi sebuah musibah tenggelamnya KM Teratai Prima di perairan yang sama.

Usut boleh usut, ternyata jauh hari sebelum beberapa kecelakaan-kecelakan yang terjadi seperti yang telah dijelaskan di atas, juga pernah terjadi kecelakaan di perairan yang sama pula, yaitu kecelakaan lalu lintas laut yang menimpa kapal laut Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006 silam. Bahkan jauh sebelumnya juga pernah terjadi sebuah musibah yang sangat menggemparkan dan membuat negeri kita berduka yaitu terjadinya kecelakaan dari "KM Tampomas II" yang terbakar dan karam pada tanggal 27 Januari 1981 di perairan yang sama.

Bagaimana, sangat misterius bukan? Kecelakaan atau musibah di atas semuanya berada di lokasi yang hampir persis sama semua? Apakah ini hanya suatu kebetulan saja, atau jangan-jangan...?

Banyaknya kecelakaan dan peristiwa-peristiwa aneh lainnya di daerah tersebut membuat Masalembo menjadi daerah yang terlarang di perairan Indonesia. Apa penyebab dari Fenomena Segitiga Bermuda Di Masalembo ini dan kenapa bisa terjadi?

Jika kita lihat dari letak geografisnya, maka di daerah segitiga Masalembo terdapat suatu aktivitas aliran arus air yang tidak normal. Benturan yang terjadi antara arus Laut Jawa (dari barat ke timur), arus Laut Flores (dari timur ke barat), ditambah dengan arus Selat Makasar yang membelahnya (dari utara ke selatan) membuat arus di daerah perairan Masalembo menjadi labil atau tidak normal. Kerasnya benturan antara tiga perairan tersebut, ditambah dengan ikut terbawanya air laut dingin dari Samudera Pasifik ke Samudera Indonesia (15 juta meterkubik/detik) yang hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar, disebut-sebut sebagai penjelasan yang paling ilmiah yang menyebabkan segitiga Masalembo ini menjadi daerah terlarang dan berbahaya.

Jika di atas adalah dilihat dari segi kelautan (arus laut), nah sekarang bagaimana menjelaskan jika dilihat dari segi udara? Apakah hanya kebetulan saja terjadi? Ataukah wilayah tersebut mempunyai kekuatan misterius seperti Bermuda Triangle yang ada di Amerika Serikat?

Untuk yang satu ini nampaknya saya masih belum bisa mendapatkan jawaban ilmiahnya, apakah sama seperti Bermuda Triangle di Amerika Serikat ataukah ada alasan lain yang dapat menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi di udara di daerah Maselmbo tersebut?

Namun jika kita berbicara tentang masalah mistis, konon kabar mitos yang berkembang di daerah Masalembo adalah salah satu daerah dari kerajaan para makhlus halus atau pusat para siluman. Kabarnya, siapa saja yang ingin melewati daerah Masalembo itu haruslah memberikan tumbal atau sesaji dan memberi salam kepada semua para penghuni astral di daerah tersebut. Jika tidak memberi tumbal atau sesaji dan salam, maka mereka akan melakukan tindakan-tindakan di luar logika kita yang dapat membuat apapun yang melintas mengalami kecelakaan naas dan sebagai pengganti tumbalnya. Benarkah mitos ini? Atukah ini hanya isapan jempol belaka?

Saya sendiri tidak tahu mitos yang berkembang tersebut apakah benar atau salah. Akan tetapi, menurut kesaksian dari beberapa orang yang berhasil melewati wilayah segitiga tersebut dengan selamat (tidak semua berujung kecelakaan) baik dari laut maupun udara, mereka mengatakan bahwa telah melihat berbagai penampakan-penampakan aneh dan misterius, seperti seekor burung besar, ular laut raksasa, hewan seperti naga, sampai sebuah makhluk besar seperti hewan purba. Mungkinkah burung besar itu "pterodactyl"? mungkinkah mereka benar-benar melihat makhluk purba? Ataukah mereka hanya berhalusinasi atau bahkan berbohong?

Sumber : http://www.avanoustic.com/2014/05/fenomena-segitiga-bermuda-di-masalembo.html
Read more...
separador

Ada Segitiga Bermuda di Indonesia?

Misteri “Segitiga Masalembo”, Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia

“Segitiga Masalembo: Pulau Bawean – Kota Majene – Kepulauan Tengah, kadang terjadi arus laut dan angin yang mengalir akibat adanya perbedaan tekanan dalam siklus harian ataupun tahunan (monsoon) lalu keduanya bertemu menjadi satu mirip layaknya tornado, badai, hurricane ataupun typhoon namun dalam putaran yang lambat tapi tiba-tiba berpindah arah.”
Dua kecelakaan lalulintas pada transportasi udara dan laut di daerah Masalembu atau lebih dikenal Masalembo ini, pada beberapa tahun terakhir sangat memprihatinkan.
Tampomas-II saat tenggelam pada tanggal 27 Januari 1981 di perairan Masalembo
Yang pertama, kecelakaan lalulintas laut yang menimpa kapal laut Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006.
Kemudian pada tanggal 1 Januari 2007 kecelakaan pesawat udara Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK-KKW. (lihat lokasi blackbox) (lihat video Adam Air, NatGeo TV Air Crash Investigation, text bahasa Indonesia)
Dan disusul pada bulan Juli oleh kecelakaan transportasi laut KM Mutiara Indah yang tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 19 Juli 2007.
Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK-KKW yang hilang di perairan Masalembo pada tanggal 1 Januari 2007, sedang taxiing menuju runway.
Tujuh hari kemudian pada tanggal 27 Juli 2007 disusul tenggelamnya KM Fajar Mas, juga di perairan Masalembo.
Belum sebulan setelah peristiwa itu, tenggelam lagi KM Sumber Awal  di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007.
Lalu dua tahun kemudiann pada tahun 2009 dihari Minggu 11 Januari dini hari, ada juga musibah KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan yang sama.
Kapal Roro (ferry) Senopati Nusantara yang juga tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 29 Desember 2006
Semuanya diduga terjadi pada lokasi yang sama berdekatan juga di Laut Jawa bagian timur dan di seputar perairan kepulauan Masalembo.
Bahkan pada awalnya KM Tampomas IIjuga terbakar dilaut dan karam di daerah yang sama pada tanggal 27 Januari 1981. (lihat lokasi peta satelit)
Kenapa pada bulan-bulan yang sama ya? Mungkin karena memang bulan-bulan tersebut merupakan bulan-bulan puncak peralihan atau perubahan musim seantero Indonesia yang kepulauannya berada di sekitar katulistiwa.
Masalembo Triangle
Tetapi kenapa kejadian kecelakaan ini di lokasi yang kira-kira sama ? Mungkin hanya kebetulan saja, atau…?
Pulau Masalembo sebenarnya sebuah pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda.
Pulau-pulau kecil ini berada di daerah “pertigaan” laut yaitu Laut Jawa yang horisontal dari barat ke timur dan Selat Makassar yang memotong secara vertikal utara ke selatan.
Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi.
KM Teratai Prima
KM Teratai Prima tenggelam di perairan Masalembo, Majene 11 Januari 2009
Pada peta kedalaman laut atau peta bathymetri dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk segitiga.
Setelah peristiwa-peristiwa kecelakaan transportasi laut dan udara, wilayah yang terdiri beberapa pulau-pulau ini kadang sebut sebagai “Segitiga Masalembo” atau “The Masalembo Triangle“. (lihat lokasi peta satelit)


Read more...
separador

Segitiga Bermuda Versi Wikipedia

Segitiga Bermuda



Peta dari Segitiga Bermuda
Segitiga Bermuda (bahasa InggrisBermuda Triangle), kadang-kadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian FloridaAmerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa.

Sejarah awal

Pada masa pelayaran Christophorus Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.
Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m, di ujung piramid tersebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.

Penjelasan beberapa sumber

Berikut adalah penjelasan dari beberapa narasumber yang menyatakan keanehan Segitiga Bermuda bahwa di sana terdapat gas methan, dianggap kapal yang hilang di sana telah melampaui batas kargo, Pangkalan UFO, tempat berkumpulnya para setan golongan Jin (Istana Setan) dan ada yang mengatakan bahwa di sanalah terletak telaga "Air Kehidupan" yang sanggup membuat awet muda dan panjang umur.

Muatan berlebihan (melebihi muatan yang ditentukan)


Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana
Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.

Gas Methana dan pusaran air[sunting | sunting sumber]

Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah segitiga maut Bermuda, tapi juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat "tambang metana". tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk di bawah dasar laut yang tidak dapat ditembusnya. Gas ini dapat muncul secara tiba-tiba dari dasar laut retak.
Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sebagai "air bercahaya putih". Blow out serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban. Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yang semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi didasar laut, menimbun mereka semua.

Gempa laut dan gelombang besar

Teori ini mengatakan gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal-kapal menjadi hilang kendali dan langsung menuju dasar laut dengan kuat hanya dalam beberapa detik. Adapun hubungannya dengan pesawat, maka goncangan dan gelombang kuat tersebut menyebabkan hilangnya keseimbangan pesawat serta tidak adanya kemampuan bagi pilot untuk menguasai pesawat.

Gravitasi

Gravitasi (medan graviti terbalik, anomali magnetik graviti) dan hubungannya dengan apa yang terjadi di Segitiga Bermuda; sesungguhnya kompas dan alat navigasi elektronik lainnya di dalam pesawat pada saat terbang di atas Segitiga Bermuda akan goncang dan bergerak tidak normal, begitu juga dengan kompas pada kapal, yang menunjukkan kuatnya daya magnet dan anehnya gravitasi yang terbalik.

Pangkalan U.F.O.

Pemerintah dan Akademis Independen A.S. mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan Pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia, sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam.

Lorong waktu (worm holes)

Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.
Seorang ilmuwan Amerika yang bernama Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.
Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut:
  • Obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena kadang-kadang ia akan membukanya.
  • Lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.
  • Terhadap dunia fana di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.
Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.
Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.

Peristiwa-peristiwa terkenal

Penerbangan 19


Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19
Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.
Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort LauderdaleFlorida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.
Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.
Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui".
Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".

Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal

  • 1840: HMS Rosalie
  • 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
  • 1909: The Spray
  • 1917: SS Timandra
  • 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
  • 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
  • 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
  • 1945: Penerbangan 19 menghilang
  • 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
  • 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
  • 1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
  • 1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
  • 1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
  • 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
  • 1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
  • 1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
  • 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
  • 1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent.

    Read more...
    separador

    Senin, 21 September 2015

    Salah Satu Kisah Nyata Pengalaman Menyelam di Lautan Bermuda

    Kisah Seseorang Yang Berani Menyelam Di Segitiga Bermuda


    Banyak tempat yang misterius di muka Bumi, namun Segitiga Bermuda atau sering disebut ‘Segitiga Setan’ — wilayah lautan di Samudera Atlantik — dianggap yang paling angker. Dan kisah keangkeran tempat itu menyebar ke seantero jagat.
    Kisah itu menyebar lewat buku, iklan produk telekomunikasi hingga film layar lebar. Banyak yang belum tahu di mana sesungguhnya letak wilayah misterius itu.
    Segitiga Bermuda itu sesungguhnya adalah wilayah di dalam garis imajiner yang menghubungkan tiga wilayah yaitu Bermuda, Puerto Riko, dan Miami di Amerika Serikat.
    Orang-orang yang menetap di Bermuda, sudah sekuat tenaga melawan rupa-rupa kisah horor itu. Sebab daerah yang hidup dari parawisata ini bisa dijauh pelancong gara-gara kisah serem itu.
    Seorang kakek 80 tahun asal Bermuda, William Gillies baru saja mengeluarkan buku berjudul ‘Reefs, Wrecks & Relics — Bermuda Underwater Heritage’ atau ‘Karang, Bangkai Kapal, dan Relik – Warisan Alam Bawah Laut Bermuda’.


    Dalam bukunya, Gillies menceritakan pengalamannya menyelami Lautan Bermuda. Seperti dimuat The Royal Gazette, Rabu 28 April 2010, meski tak mungkin lagi turun ke air, tapi ingatannya tentang masa mudanya sebagai pencari harta di bangkai kapal, belum pupus.
    “Dengan menyelam, saya mengetahui kekayaan laut Bermuda,” kata dia.
    Salah satu dari memori awalnya tentang laut Bermuda adalah peristiwa tenggelamnya sebuah kapal mewah Spanyol, Cristobal Colon di wilayah Karang Utara, 25 Oktober 1936. Saat kapal itu tenggelam, Gillies masih berusia enam tahun.
    Gillies memulai penyelamannya pada 1965, saat dia berusia 35 tahun. Penemuan sebuah bel dari kapal tua yang tenggelam memicu gairahnya untuk menyelam dan mencari sisa-sisa harta yang karam di dasar laut.
    Objek-objek menarik di pasir dan sekitar bangkai kapal sering dia temukan. Misalnya potongan lampu tua berbahan bakar minyak ikan paus.
    Kadang dia dan pendamping selamnya menemukan pecahan atau potongan tembikar atau porselen.
    Beberapa potongan itu dia rekonstruksi menggunakan fiberglass dan getah damar. Beberapa karya restorasi Gillies kini dipajang di Bermuda Underwater Eksplorasi Institute (BUEI).
    Beberapa benda diakui Gillies misterius. Misalnya, dia menemukan pipa karatan yang tersimpan di peti kayu di sebuah kapal layar yang hancur dan tenggelam di awal tahun 1900-an.
    Ada lagi benda berbentuk sekelompok kristan berbentuk cincin kecil. “Ini mungkin digunakan seorang wanita untuk menghias gaunnya,” kata dia.
    ***
    Pengalaman Gillies jauh dari kesan horor Segitiga Bermuda. Itu juga yang dirasakan masyarakat setempat.
    The Royal Gazette pada tahun 1992 pernah memuat berita kemarahan penduduk Bermuda pada sebuah iklan telepon genggam yang sesumbar, dengan produknya, orang tetap bisa berkomunikasi, meski ‘tersesat di Segitiga Bermuda’.
    “Ini akan membunuh pariwisata Bermuda. Kita harus menuntut orang ini,” kata pengusaha pariwisata, RJ Zuill, saat itu.
    Orang-orang yang melihat iklan itu mengatakan pada istrinya, mereka tak akan pernah pergi ke Bermuda karena momok Segitiga Bermuda itu.
    “Ini sangat konyol. Kapal dan pesawat melewati wilayah kita setiap hari dan tak ada apapun yang terjadi,” kata dia.


    Misteri Segitiga Bermuda kali pertama dipopulerkan tahun 1960-an, termasuk oleh buku “Segitiga Bermuda” yang dikarang Mr Charles Berlitz. Kepercayaan adanya kekuatan jahat di wilayah ini menyebar ke seluruh dunia.
    Keyakinan ini dipicu banyaknya kapal dan pesawat yang hilang secara misterius di Segitiga Bermuda. Yang pertama diketahui adalah tenggelamnya kapal HMS Rosalie pada 1840, hingga hilangnya Kapal Freighter Genesis setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent pada 1999.
    Yang paling terkenal adalah hilangnya Penerbangan 19, yang terdiri lima pesawat pembom milik angkatan laut Amerika Serikat.
    Pesawat-pesawat ini terakhir terlihat di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Lalu menghilang, setelah melaporkan mereka melihat hal aneh dan tak masuk akal.
    Tak hanya awak dan badan pesawat yang raib, regu penyelamat yang bertugas mencari mereka tak ditemukan.
    Banyak versi soal Segitiga Bermuda, ada yang mengatakan di lautan itu mengandung gas methan yang menyebabkan kapal dan pesawat lenyap tersedot di bawah laut.
    Ada yang mengatakan daerah Segitiga Bermuda memiliki medan gravitasi, yang menyebabkan alat navigasi tak bisa bekerja. Juga berkembang teori, bahwa kapal dan pesawat itu diculik oleh UFO karena melintas di pangkalannya.
    Ada pula yang menghubung-hubungkan Segitiga Bermuda dengan kota Atlantis yang Hilang karena ditemukan piramida di dasar laut Segitiga Bermuda. Juga ada yang menyebut bahwa segitiga itu adalah lorong waktu.
    Selain itu, lokasi Segitiga Bermuda sebagai pusat bertemunya antara arus air dingin dari Amerika Utara dengan arus air panas dari Afrika — di Samudera Atlantik diyakini sebagai istana setan.

    Sumber: https://darwinarya.wordpress.com/2010/08/13/kisah-seseorang-yang-berani-menyelam-di-segitiga-bermuda-bermuda-triangle-mistery/
    Read more...
    separador

    Fakta Nyata dari Misteri Segitiga Bermuda

    Fakta Nyata Dari Misteri Segitiga Bermuda

    Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.
    Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.
    Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.


    Segitiga Bermuda: Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan pulau Bermuda
    Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui ‘suasana’ yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi ‘pertunjukkan’. Beda dengan para pelintas yang lain.
    Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.



    Lima Grumman TBF Avenger AL AS yang lebih dikenal dengan “Flight 19” hilang di segitiga Bermuda
    Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya.
    Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang lebih dikenal dengan “Flight 19” tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945.
    Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi.
    Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS. Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja.
    Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara.




    C-119 Flying Boxcar, hilang di segitiga Bermuda
    Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead.
    Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.
    Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.
    “Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya,” begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. “Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah,” tambahnya.



    Beberapa pesawat yang pernah hilang di segitiga bermuda
    Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.
    “Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak,” demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
    Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya.
    Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot. Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana.
    Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut. Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah.
    Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.
    Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini.
    Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi ‘kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO. Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu.
    Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat. “Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO ‘kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?” sergah Divitt.


    This diagram shows the current variation of the Earth magnetic field.
    Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa jejak sama sekali.
    Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi.
    Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.

    Penyelidikan terakhir

    Segitiga Bermuda di program TV Discovery & National Geographic tahun 2011 telah  menyelidiki bahwa terjadinya gangguan mesin, kompas & alat navigasi lain karena adanya daya magnet lokal (bukan magnet kutub) yang dihasilkan dari bawah kulit bumi pada daerah tersebut. Bukti baru ini telah diselidiki oleh para ahli dengan citra satelit di daerah tersebut.
    Lalu para ahli beserta para pilot berpengalaman menyusuri daerah sekitarnya dan terbukti pula bahwa alat-alat navigasi dalam kokpit berubah dan terganggu. Karena  teknologi masa kini semakin canggih, maka dapat di pantau pula melalui satelit.



    Lithosphere magnetic field
    Dari citra satelit dengan infra red, ultra violet & lainnya yang memantau daerah itu telah terbukti bahwa di dalam kerak bumi pada daerah tersebut terdapat pusaran-pusaran lava panas yg menghasilkan gelombang-gelombang elektromagnet sampai menembus ke luar permukaan bumi.
    Pusaran-pusaran panas yang berupa lava cair di dalam kerak bumi berputar seperti layaknya hurricane atau thypoon yang diameternya sangat besar dan terjadi di bawah kerak bumi.



    Earth Magnetic Field
    Jadi jika bumi diibaratkan balon yang diisi air, karet balon adalah kerak bumi sedangkan air dalam balon adalah magma/lava cair yang berada di dalam inti bumi.
    Cairan lava dibawah mantel Bumi tersebut memiliki tekanan dan panas yang berbeda-beda.
    Cairan tersebut juga memiliki “arus” dan dapat berputar-putar seperti jika kita baru merebus air.
    Gerak arus lava yang berputar-putar tersebut ternyata juga menimbulkan medan magnetik.
    Medan magnet yang dihasilkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet dan dapat mempengaruhi alam sekitarnya hingga ke atas kerak bumi / permukaan bumi dan membuat alat navigasi menjadi berantakan dan tak berfungsi sempurna.
    Akibat peralatan navigasi yang terpengaruhi oleh medan magnet dari putaran-putaran lava di dalam mantel Bumi inilah yang akhirnya membuat peralatan navigasi terganggu dan membuat tujuan atau rute yang direncanakan akan dituju mengubah halauan sang kapten dan pilot.


    Bermuda triangle magnetic field area
    Hingga kini, tiada satupun ada orang yang selamat (survivor) yang berhasil ditemukan. Pada masa lalu teknologi tak secanggih sekarang, bangkai pesawatpun tak berbekas sama sekali. Oleh sebab itulah, pada masa lalu, teori mengenai medan magnet lokal akibat adanya putaran-putaran lava di dalam kerak Bumi bukan hanya satu-satunya teori.
    Teori tentang akibat adanya campur tangan UFO atau pengaruh Geografi dan iklim (alamiah) serta pengaruh medan magnet, masih merupakan beberapa teori dari adanya teori-teori lainnya tentang Segitiga Bermuda ini. Selama itu belum mutlak pasti, misteri masih terbuka lebar.
    Namun yang jelas dalam beberapa dekade terakhir, kecelakaan sangat jarang sekali terjadi bahkan bisa dibilang tak ada. Jika ini karena adanya konspirasi lain apalagi diluar domain sains, misalnya karena menyangkut alien, UFO, makhluk laut jahat, bahkan makhluk gaib, dajjal ataupun setan alas, atau bahkan gas methane, pasti kecelakaan akan terus terjadi hingga saat ini.
    Kenapa dalam beberapa dekade ini tak ada lagi kecelakaan yang berarti di segitiga bermuda? Sebabnya adalah karena pada masa kini pesawat dan kapal laut tak lagi hanya menggunakan penunjuk arah yaitu Kompas saja. Namun pada masa kini semua transportasi tersebut sudah menggunakan sistim navigasi GPS (Global Positioning System) yang dipandu oleh minimal 3 buah satelit.
    Itu sebabnya karena telah dipandu oleh satelit, dan tak lagi dipandu oleh magnet di kedua kutub Bumi, maka arah mata angin Utara, Selatan, Timur dan Barat akan lebih akurat dan takkan berpengaruh oleh medan magnet atau apapun itu.
    Tapi, bagaimana dengan bangkai-bangkai kapal dan pesawat yang tak ditemukan? Bangkai-bangkai kapal apalagi pesawat tak semuanya dapat ditemukan karena dalamnya lautan di wilayah segitiga Bermuda. Belum lagi masalah “impact” saat pesawat jatuh dan tekanan air yang kuat saat tenggelam.



    Walau tak semuanya, namun nyaris semua posisi kapal-kapal karam itu telah diketahui keberadaannya, baik secara pencarian ataupun secara tak sengaja terdeteksi oleh sonar kapal yang sedang lewat.
    Untuk sebuah pencarian janganlah sepelekan kawasan ini, kawasan segitiga bermuda sangat luas, bahkan lebih besar dan lebih luas dari pulau Kalimantan, namun ini lautan bebas, yang sangat sering dilalui puluhan badai (hurricane) ditiap tahunnya dan kadang juga lautannya berarus kuat.
    Tapi dari sisi apapun, tak ada keuntungannya untuk mencari semua kapal-kapal dan pesawat tersebut. Secara biaya juga sangat besar, karena harus memakai robot yang dikendalikan dari jauh atau kapal selam khusus yang dapat menyelam di lautan yang dalamnya lebih dari 200 meter hingga ribuan meter. Bangkai kapal karam yang sangat dekat dengan permukaan laut saja tidak digubris apalagi yang ada dilaut yang sangat dalam?
    Apa keuntungan yang dapat diperoleh dengan mencari bangkai-bangkai kapal tersebut? Secara nilai historikal juga tak sebanding dengan biaya yang akan dikeluarkan. Cobalah pencarian di google tentang penemuan-penemuan bangkai-bangkai kapal tersebut. Kebanyakan dapat terdeteksi oleh sonar, namun tak ada tindak lanjut, apalagi untuk ditelusuri, diselidiki atau diambil.
    Kini, semua misteri telah usai, sudah tak ada lagi kecelakaan atau hilangnya pesawat dan kapal laut akibat salah navigasi di segitiga Bermuda hingga saat ini. Dan kini pula, saatnya si Dajjal pensiun, atau ngungsi ke planet lain. (sumber: icc.wp.com, Bermuda Triangle on National Geographic TV Channel)

    Beberapa kapal yang hilang di Segitiga Bermuda:


    USS Cyclops (AC-4) lost in 4 March 1918


    USS Nereus (AC-10)N
    Read more...
    separador

    Followers